Presiden Amerika, Donald Trump, sedang meeting membahas isu Covid-19 di White House. Twitter.com/realDonaldTrump
Masih dari Reuters, hubungan antara Iran dan Amerika makin memanas sejak tahun 2018 setelah Presiden Amerika, Donald Trump, keluar dari kesepakatan nuklir dan menerapkan sanksi blokade yang melumpuhkan ekonomi Iran. Kondisi tersebut makin diperparah setelah Trump memerintahkan serangan drone di Iran yang mengakibatkan terbunuhnya komandan pasukan elit Iran, Qassem Soleimani pada 3 Januari 2020.
Terkait pandemi virus corona, Amerika Serikat mengirimkan pesan pada Iran beberapa waktu lalu, menyatakan bahwa penyebaran virus corona tidak akan menyelamatkan Iran dari sanksi Amerika.
Para pejabat Iran mengecam sanksi yang dilakukan Amerika yang dianggap menghambat usaha Iran untuk mengatasi wabah virus corona. Presiden Hassan Rouhani bahkan mendesak warga Amerika untuk meminta pemerintah mereka mencabut sanksi tersebut agar Iran dapat memerangi COVID-19.
Selain pemimpin dan pejabat Iran, sejumlah pemimpin negara lainnya, seperti China dan Pakistan juga ikut menyerukan pencabutan sanksi terhadap Iran.
"Saya memohon kepada Presiden Trump dengan alasan kemanusiaan untuk mencabut sanksi terhadap Iran sampai pandemi COVID-19 berakhir," tulis Perdana Menteri Pakistan, Imran Khan dalam sebuah tweet. Ia mengatakan bahwa kemanusiaan harus bersatu untuk memerangi wabah tersebut.
Seperti yang diketahui, Iran merupakan salah satu negara dengan kasus virus corona tertinggi di dunia. Menurut laporan, setidaknya ada 20 ribu kasus pasien positif dengan total kematian mencapai lebih dari seribu jiwa di Iran.