Tentara Rwanda. (twitter.com/RwandaMoD)
Pekan lalu, demonstrasi anti-pemerintah di Mozambik sempat berakhir dengan kericuhan antara petugas dan demonstran. Polisi disebut melakukan kekerasan untuk membubarkan massa hingga menyebabkan 11 orang tewas dan puluhan orang mengalami luka-luka.
Sepanjang akhir pekan, muncul rumor bahwa tentara Rwanda yang diterjunkan ke Cabo Delgado, untuk melawan teroris, ikut membantu polisi membubarkan massa di Maputo dengan kekerasan. Dugaan tersebut disampaikan oleh partai pendukung Mondlane, Democratic Alliance Coalition (DAC).
Melansir News24, Juru Bicara Pemerintah Rwanda Yolande Makolo membantah tudingan dari oposisi Mozambik. Ia menyebut tentara Rwanda hanya diterjunkan di Provinsi Cabo Delgado dan melakukan operasi gabungan bersama tentara Mozambik untuk melawan teroris.
Sebagai informasi, tentara Rwanda sudah tiba di Mozambik sejak Juli 2021. Mereka diterjunkan sebulan setelah kedatangan tentara Southern African Development Community Mission in Mozambique (SAMIM) untuk mengatasi krisis keamanan imbas aktivitas kelompok jihadis.