Serangan fisik yang menyasar Guaido berlangsung pada Sabtu (11/6/2022), ketika berkunjung ke komunitas pedesaan San Carlos di negara bagian Zulia. Menurut keterangan dari jajarannya, pelaku memiliki hubungan dengan partai penguasa PSUV yang dipimpin Maduro.
Berdasarkan foto dan video yang beredar di sosial media, Juan Guaido terlihat berada di tengah kerumunan orang dan ada seseorang yang tengah merobek bajunya. Sekelompok orang yang diduga berafiliasi dengan PSUV itu memukul dan menghina Guaido yang tengah menjalani tur dalam mencari dukungan jelang pemilu.
Dilaporkan Mercopress, istri Guaido mengungkapkan kekhawatirannya sebab bisa saja suaminya tewas dalam serangan tersebut. Ia juga menduga serangan pada Sabtu lalu memang dilancarkan untuk membunuh politisi 38 tahun itu.
"Ketakutan terbesar saya adalah Juan berakhir di penjara atau dibunuh. Pasalnya, hal itu sangat sering terjadi di Venezuela" ungkap istrinya, Fabiana Rosales.
"Serangan berupa penyergapan itu diprakarsai oleh pemimpin PSUV. Percobaan untuk membunuhnya dilakukan oleh sekelompok orang. Ini sudah terjadi ketiga kalinya dalam seminggu. Di Zulia, mereka sudah menyergapnya dua kali," tambahnya.
Rosales juga menyebut rezim pimpinan Presiden Nicolas Maduro menggunakan polisi untuk mempersekusi atau membunuh seseorang: "Mereka adalah polisi yang mempersekusi, meningkatkan kecemasan, mengikuti kami dan tahu apa yang akan kami lakukan dalam 24 jam sehari."