Jakarta, IDN Times - Masyarakat Tahanan Palestina (PPS) mengungkapkan kekhawatirannya atas nasib Ahmad Saadat, sekretaris jenderal Front Populer Pembebasan Palestina (PFLP). Pria berusia 72 tahun itu dipukuli secara brutal saat dipindahkan dari penjara Megiddo di Israel utara ke penjara Gilboa di selatan.
“Kondisi kesehatan Saadat sangat memprihatinkan, dan serangan Israel mengancam keselamatannya,” kata Abdullah al-Zaghari, kepala organisasi tersebut, pada Minggu (23/11/2025), dikutip dari Anadolu.
Menurut Zaghari, serangan terhadap Saadat merupakan bagian dari penargetan berkelanjutan terhadap para pemimpin gerakan tahanan sesuai instruksi Menteri Keamanan Nasional Israel, Itamar Ben-Gvir.
“Kebijakan Israel mengancam nyawa Saadat dan semua pemimpin gerakan tahanan, yang menjadi sasaran serangan brutal meskipun adanya perjanjian gencatan senjata di Gaza," katanya, seraya mendesak perlindungan bagi para tahanan.
