Pekan lalu, pemimpin tiga negara di Balkan Barat, yakni Serbia, Albania, dan Makedonia Utara mengadakan pertemuan untuk meningkatkan ekonomi regional dan integrasi tenaga kerja. Hal ini menanggapi lambatnya progres untuk bergabung dengan Uni Eropa dalam beberapa tahun terakhir.
Dikutip Associated Press, Presiden Serbia Aleksandar Vucic, PM Albania Edi Rama, dan PM Makedonia Utara Dimitar Kovachevski resmi menandatangani persetujuan administrasi pajak, pariwisata, dan kooperasi budaya. Selain itu, ketiganya juga setuju mengakui gelar pendidikan untuk tujuan pasar tenaga kerja.
Di sisi lain, Rama memberikan dukungan kepada Serbia yang tengah tekanan terkait pemberian sanksi untuk Rusia. Pemimpin berusia 57 tahun itu juga menambahkan tekanan berlebihan yang diberikan kepada Serbia dapat berdampak buruk bagi kestabilan di kawasan Balkan Barat.
"Anda harus memahami bahwa Serbia memiliki posisi yang berbeda dari negara lain karena sejarahnya. Mereka punya hubungan khusus dengan Rusia. Memintanya untuk memberikan sanksi tidak mungkin dan merupakan aksi bunuh diri untuk ekonominya," tutur Rama.
"Kami membutuhkan toleransi kepada negara lain dan memahami apa yang terjadi. Atau sebaliknya kami tidak dapat mempertahankan komunitas ini. bersama untuk tujuan yang lebih baik. Saya rasa Serbia ada di posisi yang benar. Memang, tidak secepat yang kita inginkan. Namun, percaya pada saya, skenario lain akan berdampak buruk untuk semuanya, terutaam regional ini," tambahnya.