Pencari Suaka Eritrea Bentrok dengan Polisi Israel, 140 Orang Terluka

Jakarta, IDN Times - Ratusan warga Eritrea yang mengungsi di Israel dan sedang mencari suaka terlibat bentrok dengan polisi pada Sabtu (2/9/2023). Warga Eritrea tersebut ada dua kelompok yang juga saling bertikai satu sama lain.
Dua pihak warga Eritrea menggunakan kayu, papan, potongan logam. Mereka juga ada yang membawa kapak. Bentrokan setidaknya telah merusak lingkungan di kota Tel Aviv selatan dengan kaca toko pecah dan beberapa mobil polisi hancur.
Bentrokan bermula dari demonstrasi kelompok warga yang menentang acara pemerintah Eritrea di Israel untuk memperingati 30 tahun kekuasaan penguasa saat ini. Acara digelar di kedutaan Eritrea di Tel Aviv. Polisi berusaha mencegah bentrokan, tapi mereka akhirnya terlibat dalam kekerasan karena berupaya melakukan pembubaran.
1. Sekitar 30 anggota polisi terluka akibat bentrokan
Masalah utama bentrokan adalah ada dua kelompok pencari suaka Eritrea yang berada di Israel. Satu kelompok mendukung pemerintah Eritrea dan kelompok lainnya menolak. Kelompok penolak melakukan demonstrasi ketika ada acara resmi, tapi kemudian berujung pada bentrokan selama beberapa jam.
Dilansir The Guardian, acara itu diselenggarakan oleh kedutaan Eritrea di Israel. Ratusan warga anti-pemerintah mendatangi lokasi tersebut untuk mencegah acara supaya tidak berlangsung.
Bentrokan kemudian terjadi selama beberapa jam. Polisi dikerahkan dan memerintahkan mereka untuk membubarkan diri dari jalanan. Tapi akhirnya pasukan anti huru-hara itu terlibat bentrokan.
Dalam pengakuannya, polisi mengatakan, para demonstran melempari batu, papan, dan proyektil lain ke arah petugas. Mereka juga merusak toko-toko.
"Petugas yang mengkhawatirkan nyawanya, melepaskan tembakan terhadap para perusuh," kata polisi. Setidaknya ada sekitar 30 anggota polisi yang mengalami luka ringan.