Ilustrasi depresi. (Unsplash.com/Kat Smith)
Melansi VOA News, Chimwemwe Shawa, juru bicara Layanan Penjara Malawi, mengatakan bahwa Muhosha yang berusia 50 tahun itu meninggal setelah seminggu dirawat di rumah sakit karena deperesi yang membuat mentalnya terganggu.
"Kami mungkin tidak tahu penyebab pasti kematiannya, tetapi alasan dia masuk (rumah sakit) adalah depresi dan psikosis, itu menurut diagnosis awal. Dia mencapai titik di mana dia tidak bisa makan, dia menjadi sangat lemah dan dia bahkan tidak bisa berbicara," kata Shawa.
Henry Saidi, dari Konferensi Waligereja Malawi, juga telah mengkonfirmasi kematian Muhosha.
“Bapa Muhosha tidak berada dalam persekutuan penuh dengan gereja. Dia menjalani hukuman penjara setelah dinyatakan bersalah dalam kasus pembunuhan albino. Gereja Katolik di Malawi sangat menyesali kematiannya,” kata Saidi, yang dilansir dari Malawi 24.
Pihak gereja diketahui sedang melakukan proses mencopot Muhosha dari imamat setelah keterlibatannya dalam pembunuhan.