Yangon, IDN Times - Saat negara-negara tetangga di Asia Tenggara tengah mencari jalan keluar untuk mengakhiri krisis politik Myanmar, namun pada hari Kamis, (25/2/2021) para pendukung militer negara tersebut "menyerang" kudeta yang telah terjadi pada 1 Februari lalu dengan cara melempar batu, menembaki dengan ketapel, serta beberapa dari mereka mempunyai senjata seperti pisau dan pentungan.
Setelah militer mengeluhkan adanya penipuan dalam pemilu November 2020, yang berakibat penahanan pemimpin pemerintah sipil Aung San Suu Kyi dan banyak pemimpin dari partainya, alhasil sekarang Myanmar sedang dalam kekacauan sejak tentara merebut kekuasaan negara itu, sebagaimana dilansir dari kantor berita Reuters pada Kamis, 25 Februari 2021.