Ilustrasi Gedung Uni Afrika di Addis Ababa, Ethiopia (IDN Times/Uni Lubis)
Sementara itu, blok regional Afrika Barat ECOWAS mengutuk apa yang digambarkannya sebagai upaya kudeta di Guinea-Bissau, yang memiliki sejarah ketidakstabilan politik.
“ECOWAS mengikuti dengan sangat prihatin perkembangan situasi di Guinea-Bissau. ECOWAS mengutuk upaya kudeta ini dan meminta militer bertanggung jawab atas keselamatan Presiden Umaro Sissoco Embalo dan anggota pemerintahannya,” demikian sikap organisasi tersebut.
Uni Afrika turut menyampaikan keprihatinannya atas apa yang terjadi di negara tersebut dan meminta militer untuk segera membebaskan anggota pemerintah yang ditahan.
"Presiden Komisi Uni Afrika, Moussa Faki Mahamat, menyerukan kepada militer untuk kembali ke barak tanpa penundaan, dan untuk melindungi keselamatan fisik Presiden Umaro Sissoco Embalo dan anggota pemerintahannya, dan untuk segera membebaskan mereka yang ditahan,” katanya,” kata Uni Afrika.
Negara Afrika Barat itu telah mengalami empat kudeta militer sejak memperoleh kemerdekaan pada 1974, yang terbaru pada 2012.