Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Kepolisian Tusla masih berjaga di sekitar gedung. (dok. Twitter)
Kepolisian Tusla masih berjaga di sekitar gedung. (dok. Twitter)

Jakarta, IDN Times - Setidaknya tiga orang tewas akibat penembakan di Gedung Medis Natalie di Tulsa, Oklahoma, Amerika Serikat (AS), Rabu (1/6/2022) waktu setempat.

Penembakan massal kini kerap terjadi di Negeri Paman Sam. Dalam bulan Mei, terjadi tiga kali penembakan di kota berbeda di AS, yaitu di Buffalo, California dan Texas.

1. Pelaku dilaporkan tewas

ilustrasi pistol (IDN Times/Mardya Shakti)

Kepolisian Tulsa dilaporkan langsung memeriksa seluruh ruangan di gedung medis tersebut untuk mengantisipasi ancaman susulan.

“Pelaku dipastikan telah meninggal,” kata seorang polisi, dikutip dari The Guardian, Kamis (2/6/2022).

Kepolisian juga mengonfirmasi tiga orang yang tewas akibat insiden ini. Namun, ia tak merinci siapa pelaku dan bagaimana ia akhirnya tewas.

2. Gedung-gedung di sekitarnya langsung ditutup

Ilustrasi penembakan (IDN Times/Arief Rahmat)

Sistem kesehatan St. Francis langsung mengunci kampusnya karena situasi di Gedung Medis Natalie. Gedung Natalie sendiri memiliki operasi rawat jalan dan pusat kesehatan payudara.

Sejumlah rekaman dari televisi menunjukkan helikopter masih berjaga di atas gedung tersebut. Selain itu, sejumlah orang juga mengangkat tandu berisi pasien untuk menjauh dari gedung.

3. Biden serukan reformasi senjata

Presiden Amerika Serikat Joe Biden saat menandatangani perintah eksekutif pada Minggu (7/2/2021). (Facebook.com/President Joe Biden)

Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden menyerukan reformasi aturan kepemilikan senjata api usai insiden penembakan massal di sekolah dasar di Texas yang terjadi pada Selasa (24/5/2022) waktu setempat.

Ia meminta agar Kongres AS meloloskan undang-undang pengontrolan senjata dengan ‘akal sehat’.

“Ini melelahkan. Kita harus bertindak. Jangan bilang kita tidak bisa terdampak dari pembantaian ini,” katanya.

Editorial Team