Martin Mavenjina, penasihat senior untuk Komisi Hak Asasi Manusia Kenya, menyayangkan kematian Gicheru saat dia menghadapi persidangan di ICC. Dia juga belum tahu soal penyebab kematian. Organisasi itu telah meminta adanya penyelidikan penyebab kematian.
Mavenjina mengatakan bahwa dia telah mengikuti Gicheru untuk waktu yang lama dan kematiannya mengejutkan.
“Saya sangat mengikuti Paul Gicheru sejak dia menyerah kepada ICC. Kami tidak pernah diberi tahu bahwa Paul Gicheru memiliki kondisi kesehatan atau sakit. Kami menerima berita ini dengan terkejut kemarin karena cara dilaporkan, Anda tahu dia ditemukan tewas di rumahnya dengan buih yang keluar dari mulutnya," kata dia.
Menanggapi kematian Gicheru, Masyarakat Hukum Kenya mendesak kepolisian untuk memastikan bahwa penyelidikan menyeluruh dilakukan. Organisasi itu menyampaikan bahwa beberapa saksi dalam kasus ICC yang menghilang atau meninggal adalah domain publik. Oleh karena itu, ada minat publik yang signifikan untuk mengetahui apa yang menyebabkan kematian Gicheru.
Kelompok tersebut juga mendoakan kesembuhan untuk putra Gicheru, yang sedang dirawat di rumah sakit dalam kondisi kritis.
Fadi El Abdallah, juru bicara ICC, belum bisa mengomentari kasus Gicheru sampai konfirmasi kematian Gicheru diserahkan oleh otoritas Kenya ke ruang sidang.