Pengacara Transgender Pertama Akan Berargumen di Mahkamah Agung AS

Intinya sih...
- Pada Desember 2024, Chase Strangio menjadi pengacara transgender pertama yang berargumen di Mahkamah Agung AS.
- Strangio akan menentang undang-undang Partai Republik Tennessee yang melarang perawatan medis afirmasi gender bagi remaja transgender.
- Keputusan Mahkamah Agung akan mempengaruhi kasus serupa di seluruh AS dan mendalilkan Amandemen ke-14 Konstitusi Amerika Serikat.
Jakarta, IDN Times - Pada bulan Desember 2024 mendatang, Chase Strangio akan mencatat sejarah sebagai pengacara transgender pertama yang berargumen di hadapan Mahkamah Agung Amerika Serikat. Strangio akan menentang undang-undang yang didukung oleh Partai Republik Tennessee, yang melarang perawatan medis afirmasi gender bagi remaja transgender.
Kasus ini menjadi sangat penting karena Mahkamah Agung akan mendengarkan argumen mengenai konstitusionalitas undang-undang tersebut, dalam persidangan yang dijadwalkan pada tanggal 4 Desember 2024. Pemerintah Biden telah mengajukan banding terhadap keputusan pengadilan rendah yang mendukung pelarangan tersebut.
1. Sejarah baru akan terukir
Pengacara dari American Civil Liberties Union (ACLU), Chase Strangio, akan menjadi orang pertama dalam sejarah Amerika Serikat yang secara terbuka transgender dan berargumen di hadapan Mahkamah Agung. Ia akan mewakili kelompok transgender yang menggugat undang-undang Tennessee yang melarang perawatan medis bagi remaja dengan disforia gender.
Strangio, yang sudah bekerja di ACLU sejak tahun 2013, dikenal sebagai salah satu ahli hukum terkemuka di Amerika Serikat dalam bidang hak-hak transgender. Cecillia Wang, Direktur Hukum ACLU, menyebut Strangio sebagai pengacara konstitusional yang brilian dengan semangat juang hak-hak sipil. Wang juga menambahkan bahwa kehadiran Strangio di pengadilan akan membawa perspektif hukum yang tajam dan mendalam.
“Chase adalah pelopor dalam perjuangan hak-hak transgender. Dia membawa harapan dan kepastian bagi banyak orang,” kata Wang dalam sebuah wawancara, dikutip dari Reuters.
2. Perjuangan di balik larangan perawatan afirmasi gender
Undang-undang yang dihadapi oleh Strangio ini melarang perawatan medis seperti pemberian hormon dan operasi untuk remaja yang mengalami disforia gender, suatu kondisi di mana seseorang merasa tidak sesuai dengan jenis kelamin yang diberikan saat lahir. Tennessee adalah salah satu dari 22 negara bagian yang telah memberlakukan peraturan semacam ini.
Pemerintah negara bagian Tennessee berpendapat bahwa perawatan ini berisiko dan belum terbukti. Jonathan Skrmetti, Jaksa Agung Tennessee, dalam pengajuannya kepada Mahkamah Agung, menyatakan bahwa Tennessee memiliki kewenangan hukum untuk melindungi anak-anak dari intervensi yang berisiko dan belum terbukti.
Namun, para ahli medis, termasuk beberapa asosiasi kesehatan nasional, menekankan bahwa perawatan afirmasi gender dapat menyelamatkan nyawa dan meningkatkan kesejahteraan mental remaja transgender.
“Saya melihat langsung dampak positif perawatan ini pada pasien saya. Ini bukan hanya soal pilihan medis, tapi juga soal kualitas hidup,” kata seorang dokter dari Tennessee yang tidak ingin disebutkan namanya, dikutip dari NBC News.
3. Dampak keputusan Mahkamah Agung
Keputusan Mahkamah Agung mengenai kasus ini akan berdampak luas, tidak hanya di Tennessee tetapi juga di seluruh Amerika Serikat. Beberapa penggugat dalam kasus ini adalah remaja transgender dan orang tua mereka yang berargumen bahwa perawatan afirmasi gender telah meningkatkan kesejahteraan anak-anak mereka.
Penggugat juga menegaskan bahwa larangan ini melanggar Amandemen ke-14 Konstitusi Amerika Serikat, yang menjamin perlindungan yang sama di bawah hukum. Mereka berpendapat bahwa undang-undang tersebut mendiskriminasi anak-anak berdasarkan jenis kelamin dan status transgender mereka. Departemen Kehakiman AS juga turut terlibat dalam gugatan ini dan menyatakan bahwa undang-undang Tennessee bertujuan untuk memaksa konformitas gender.
“Kami hanya ingin anak-anak kami memiliki kesempatan untuk hidup bahagia seperti anak-anak lainnya,” kata salah satu orang tua penggugat, dikutip dari CNN.