Ilustrasi bayi. (Unsplash.com/Luma Pimentel)
Melansir Associated Press, Xu meminta rumah sakit untuk membekukan sel telurnya pada 2018. Setelah pemeriksaan awal, Xu yang pada saat itu berusia 30 tahun, diberitahu bahwa permintaanya tidak dapat dipenuhi karena dia tidak dapat menunjukkan surat nikah.
Rumah sakit berpendapat bahwa pembekuan sel telur dapat menimbulkan risiko kesehatan tertentu. Rumah sakit juga menyarankan agar Xu segera memiliki anak selagi masih muda karena kehamilan bagi wanita yang lebih tua dapat menyebakan masalah selama kehamilan. Selain itu, perbedaan usia yang besar antara orang tua dan anak dapat menimbulkan masalah psikologis dan sosial.
Rumah sakit juga mengatakan bahwa layanan pembekuan sel telur hanya tersedia untuk perempuan yang tidak bisa hamil dengan cara alami, bukan untuk pasien yang mengalami gangguan kesuburan.
Xu mengajukan pembekuan sel telur ini karena ingin fokus pada kariernya sebagai editor lepas. Pada 2019, Xu mengatakan dia mengalami tekanan sosial untuk memiliki anak daripada fokus pada kariernya. Xu telah mempertimbangkan untuk melakukannya di luar negeri, tapi biaya yang dibutuhkan terlalu mahal.
"Saya datang ke sini untuk layanan profesional, tapi saya mendapatkan seseorang yang mendesak saya untuk mengesampingkan pekerjaan saya dan memiliki anak terlebih dahulu. Saya telah menerima banyak tekanan dalam masyarakat ini, budaya ini."