Riyadh, IDN Times - Kasus Jamal Khashoggi telah dibawa ke Pengadilan Arab Saudi dan dimulai pada hari Kamis, 3 Januari 2019, waktu setempat. Pihak kejaksaan yang menangani kasus ini menuntut hukuman mati terhadap 5 pelaku dari total 11 pelaku yang diadili. Bagaimana awal ceritanya?
Pengadilan Terhadap 11 Pelaku Pembunuhan Jamal Khashoggi Telah Dimulai

1. Sampai saat ini, Turki belum menyerahkan bukti yang relevan
Dilansir dari CNN, kejaksaan Arab Saudi menuntut hukuman mati terhadap 5 pelaku dari 11 pelaku yang terkait dengan kasus pembunuhan terhadap wartawan Arab Saudi, Jamal Khashoggi, pada hari Kamis, 3 Januari 2019. Pengadilan ini akan berlangsung selama 3 bulan. Menurut jaksa penuntut umum, sampai saat ini Turki belum menyerahkan bukti yang relevan dalam kasus ini.
Sebelumnya, Turki telah berulang kali menyerukan para pelakunya untuk dituntut berdasarkan hukuman yang berlaku. Jaksa memang sebelumnya pertama kali menuntut hukuman mati pada bulan November 2018 lalu, 2 bulan sebelum digelar persidangan perdana. Mereka menuduh Khashoggi diikat dan disuntik dengan obat penenang sehingga ia mati overdosis dan tubuhnya dimutilasi dan dikeluarkan dari konsulat di Turki oleh 5 orang dan diberikan kepada kolaborator lokal.
Pihak Arab Saudi menyatakan baik Pangeran Mohammed bin Salman dan Raja Salman tidak mengetahui operasi pembunuhan yang menargetkan Jamal Khashoggi. Namun, para pejabat Amerika Serikat mengatakan misi semacam itu, termasuk 15 orang yang dikirim dari Riyadh, tidak mungkin dilakukan tanpa izin dari pihak kerajaan.
2. Sekitar 3 jurnalis dari salah satu media cetak di Turki merilis buku tentang kasus ini
Sekitar 3 jurnalis dari salah satu media cetak di Turki yang bernama Abdurrahman Simsek, Nazif Karaman, dan Ferhat Unlu, merilis sebuah buku tentang pembunuhan terhadap Jamal Khashoggi. Di dalam buku tersebut menceritakan apa yang dilihat dalam sebuah video rekaman yang telah dirilis sebelumnya.
Sebuah mobil van Mercedes dengan plat nomor diplomatik meninggalkan konsulat pada pukul 03:08 malam waktu setempat dan tiba di kediaman Konsulat Jenderal pada pukul 03:10 malam waktu setempat. Sebanyak 3 laki-laki membawa 5 barang bawaab bereda yang berisi bagian-bagian tubuh dari Khashoggi. Kelima barang bawaan itu masuk ke kediaman dan tidak pernah pergi.
Oleh karena itu, kemungkinan terkuat adalah bahwa bagian-bagian tubuh berada di dalam sumur yang ada di taman. Para jurnalis menyebut 3 orang sebagai regu pembunuh yang membawa tas-tas itu ke kediaman Konsulat Jenderal. Para pelaku dinilai terburu-buru saat itu.
3. Tak hanya itu, media Turki telah menerbitkan foto-foto rombongan Putra Mahkota sebelum pembunuhan Khashoggi
Tak hanya itu saja, media-media Turki telah merilis foto-foto rombongan Putra Mahkota Arab Saudi di Konsulat Jenderal sebelum kejadian pembunuhan. Pada bulan Desember 2018 lalu, Menteri Luar Negeri Turki, Mevlut Cavusoglu, mengatakan Turki bekerja dengan negara-negara lain untuk melakukan penyelidikan pembunuhan Khashoggi di PBB. Pengumuman itu muncul sebulan setelah Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres, mengadakan pembicaraan dengan Cavusoglu mengenai kasus pembunuhan ini.
Juru bicara PBB, Stephane Dujarric, pada saat itu mengatakan kepada media bahwa PBB belum menerima permintaan resmi dari Turki. Kasus ini mengundang kecaman internasional sejak peristiwa ini pertama kali diberitakan hingga saat ini. Banyak sekali warga yang mendukung proses pengadilan kasus ini dan mengharapkan pengadilan dilakukan secara adil dan tanpa adanya intervensi dari pihak manapun.