Jakarta, IDN Times – Dekan Fakultas Hukum Universitas Pancasila, Eddy Pratomo, mengatakan keputusan pemerintah Indonesia mengabaikan protes China terkait pengeboran minyak dan gas di kawasan Natuna sudah tepat. Menurutnya, bukan kali pertama ini China melakukan protes atas kegiatan di kawasan yang mereka klaim sebagai Laut China Selatan (LCS).
Dengan demikian, kata dia, pemerintah Indonesia tidak sepatutnya terkejut dengan protes China.
“Seperti diketahui, lokasi pengeboran berada di landas kontinen Indonesia namun juga berada di dalam nine dash line (teritori yang diklaim miliki China),” kata Eddy dalam keterangan tertulis yang diterima IDN Times, Rabu (8/12/2021).