Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Warga Suriah di kamp pengungsian Gawilan, Irak. (UNHCR/D Nahr)

Jakarta, IDN Times - Ratusan ribu warga Suriah, yang tinggal di kamp-kamp pengungsi di provinsi Duhok dan Erbil, Irak, mengeluh tidak dapat kembali ke rumah mereka. Penyebabnya adalah kehadiran organisasi teroris Patai Buruh Kurdistan atau Partiya Karkeren Kurdistan (PKK) di Suriah.

Ada sekitar 20 kamp pengungsi di perbatasan kota Duhok. Dari jumlah tersebut, pengungsi Suriah tetap berada di kamp-kamp Domiz 1 dan 2, Bardarash, Gavilan, dan Acre, sebagaimana dilansir Anadolu Agency.

PKK atau kelompok Partai Pekerja Kurdistan merupakan milisi bersenjata yang beroperasi di wilayah Kurdistan. Mereka dimasukkan ke dalam daftar teror oleh Turki, Amerika Serikat (AS), dan Uni Eropa.

1. Harapan untuk pulang

Seorang ibu dan anak pengungsi Suriah yang tiba di kamp Bardarash di Duhok, Irak, pada Oktober 2019. (UNHCR/Hossein Fatemi)

Shivan Ali adalah salah satu dari mereka yang tidak dapat kembali ke negaranya karena kehadiran kelompok teror tersebut. Ia berasal dari distrik Qamishli di timur laut Suriah dan tinggal di kamp Domiz Duhok selama 11 tahun terakhir.

Ali mengatakan, mereka telah kehilangan harapan untuk melihat rumah mereka lagi.

“Hidup menjadi sangat sulit di sana, kondisinya sangat keras. Jika ada ketertiban umum di Suriah dan kami yakin kami aman, kami ingin kembali,” keluhnya, dikutip Anadolu.

2. Warga takut dipaksa ikut bertempur

Editorial Team

Tonton lebih seru di