Jakarta, IDN Times - Gelombang panas yang melanda barat laut Suriah telah menambah penderitaan jutaan orang yang tinggal di kamp pengungsian di wilayah tersebut. Banyak dari mereka berteduh di bawah tenda-tenda usang, yang tidak memiliki perlindungan memadai dari panasnya cuaca.
“Kami hidup seperti di dalam oven, berjuang untuk bernapas karena panas di dalam tenda. Jika bukan karena air yang kami percikkan ke tenda, kami akan mati karena panas yang menyengat,” kata Hamida Dandoush kepada Al Jazeera.
Perempuan berusia 62 tahun itu tinggal di kamp Sahara dekat perbatasan Suriah-Turki, di mana sekitar 80 keluarga lainnya juga mengalami kondisi serupa.
“Jika orang tua seperti kita tidak tahan dengan cuaca seperti ini, bagaimana dengan anak kecil? Kemarin, cucu saya mulai gemetar dan kesulitan bernapas, jadi kami membawanya ke rumah sakit, dan mereka memberi tahu kami bahwa itu terjadi karena panas di dalam tenda,” kata Dandoush.