Kayseri, IDN Times - Pada Tahun 1990-an silam, muslim Uighur pertama kali datang ke Turki dikarenakan mereka melarikan diri dari penganiayaan di tempat tinggalnya, Xinjiang, Tiongkok. Kini, mereka membantu warga Suriah yang telah menemukan perlindungan dalam beberapa tahun terakhir serta tinggal bersama di negara itu.
Bahkan, sekelompok anak dari orang Uighur dan Suriah tampak bermain sepak bola bersama di jalan-jalan yang tenang, di pinggiran pusat kota bersejarah Anatolia, Kayseri. Dilansir dari stasiun berita Al Jazeera pada Kamis, (4/3/2021) anak yang paling tua di antara mereka, 13, Moaaz, merupakan salah satu putra dari lima anak Mohammad Taufeeq yang berusia 55 tahun, yang telah melarikan diri bersama keluarganya dari Kota Homs, Suriah, enam tahun yang lalu.