Melansir Associated Press, Francis melarikan diri dari tahanan rumah di San Diego pada 4 September setelah memotong gelang yang dipasang di kaki untuk melacak keberadaannya. Kaburnya Francis membuat pihak berwenang AS meminta penegak hukum di seluruh dunia untuk membantu menangkapnya. AS juga menjajikan hadiah 40 ribu dolar AS (Rp601 juta) bagi pihak yang membantu penangkapan.
Francis diperbolehkan menjadi tahanan rumah karena harus menjalani perawatan medis dan telah bekerja sama dengan penuntut. Dengan bantuannya, jaksa mengamankan 33 dari 34 terdakwa, termasuk lebih dari dua lusin perwira Angkatan Laut.
Pengadilan telah meminta dalam mengawasi Francis sebagai tahanan rumah harus ada penjaga keamanan di lokasi. Pada 2020 rumah itu ditinggalkan tanpa ada yang menjaganya selama hampir tiga jam, saat itu penjaga sedang istirahat makan siang dan Francis meminta maaf kepada hakim atas masalah itu.
Dalam pelarian Francis, petugas yang memeriksa rumah Francis datang sekitar tujuh jam setelah dia melepaskan alat di pergelangan kaki dan tidak menemukan penjaga keamanan di rumah itu. Keterangan itu disampaikan oleh juru bicara Marsekal AS Omar Castillo.
Castillo menyampaikan tetangga memberitahu bahwa melihat truk pengangkut datang dan pergi dari rumah, satu atau dua hari sebelum Francis melarikan diri.