Ilustrasi teroris (IDN Times/Mardya Shakti)
Melansir Africa News, seorang tahanan bernama Gilbert menyampaikan bahwa serangan itu dilakukan oleh Pasukan Demokrat Sekutu (ADF).
"Para penyerang datang pada pukul dua, mereka adalah ADF. Peluru berbunyi ketika kami sedang tertidur lelap. Tiba-tiba kami terbangun, para penyerang memiliki gergaji mesin yang dengannya mereka menghancurkan gembok."
Kivu Security Barometer, sebuah organisasi yang mengamati kekerasan yang terjadi RDK, juga mencurigai ADF sebagai dalang serangan itu. Organisasi itu juga mengatakan bahwa serangan menyebabkan kematian setidaknya dua polisi dan pelarian semua tahanan.
Mwalushyi juga meyakini serangan itu dilakukan kelompok bersenjata ADF.
ADF merupakan sebuah kelompok teroris yang terkait dengan ISIS dan beroperasi di RDK dan Uganda. Pemberontak ADF dituduh bertanggung jawab atas pembantaian ribuan warga sipil di RDK dan Uganda.