Washington, IDN Times - Pada Senin (5/8), Amerika Serikat mengambil keputusan yang luar biasa. Secara resmi Departemen Keuangan AS di bawah naungan Presiden Donald Trump, menuduh Tiongkok sebagai manipulator mata uang.
Keputusan ini diambil, menandai eskalasi besar dalam perang dagang kedua negara yang meningkat pesat hanya dalam kurun waktu 24 jam. Keputusan tesebut sesuatu yang tidak dilakukan oleh pemerintah AS sejak dari zaman Bill Clinton.
Dengan sikap yang diambil oleh AS, perang dagang antara dua negara yang sama-sama memiliki kekuatan perdagangan terbesar di dunia ini telah memasuki fase baru. Diperkirakan, dunia akan melihat AS dan Tiongkok meningkatkan retorika dan aksi mereka dalam sengketa perdagangan yang kini sudah berlangsung selama lebih dari satu tahun.
Dikutip dari Washington Post, pada Senin waktu setempat, Wall Street membukukan kerugian akibat serangan harga yang dilakukan oleh Tiongkok. Sebelumnya, banyak yang berharap akan ada resolusi jangka pendek untuk perang dagang selama satu tahun antara dua ekonomi top dunia, namun tampaknya hal itu meluncur keluar dari yang diharapkan.