Dua orang sedang mengibarkan bendera Libya dan Mesir. twitter.com/SaharaNws
Ancaman keamanan yang nyata dengan meningkatnya intensitas pertempuran dalam Perang Saudara Libya membuat Pemerintah Mesir ragu jika mereka harus berdiam diri saja. Pertempuran sengit yang sedang terjadi di Kota Pelabuhan Sirte antara Pasukan Haftar melawan Pasukan Pemerintahan Tripoli didukung Turki menyebabkan situasi di Libya sangat tidak stabil.
Mendapat tamu dari Parlemen Libya bagian Timur (Pemerintahan Tobruk), Presiden Mesir Abdel-Fattah al-Sisi menyatakan siap untuk melibatkan Mesir jika memang situasi keamanan mengancam kedaulatan Libya dan Mesir, dilansir dari Reuters. Presiden sisi menegaskan jika Mesir akan selalu siap mendukung segala bentuk perdamaian untuk mengakhiri konflik di Libya.
Namun, ia juga menjelaskan bahwa, "kita (Mesir) tidak akan berpangku tangan dalam menghadapi setiap langkah yang menimbulkan ancaman langsung kepada keamanan strategis nasional di perbatasan barat, terutama mengingat meningkatnya operasi militer di sekitar Kota Sirte", ujarnya di hadapan delegasi Pemerintahan Tobruk.