Ilustrasi palu pengadilan. (Unsplash.com/Tingey Injury Law Firm)
Dalam keputusan hukumannya, Letby menolak untuk hadir di pengadilan. Keputusan untuk tidak berada di ruang sidang membuat pihak korban mengecamnya.
Dilansir The Guardian, Ibu dari anak laki-laki kembar, yang salah satunya dibunuh dan yang lainnya diracun dengan insulin, mengatakan bahwa Letby adalah seorang pengecut karena tidak menghadiri sidang hukuman. Dia mengaku dunianya hancur ketika menghadiri persidangan penjahat berkedok perawat.
“Kami telah menghadiri pengadilan hari demi hari, tapi dia memutuskan dia sudah muak, dan tetap di selnya, hanya satu tindakan kejahatan terakhir dari seorang pengecut," katanya.
"Dengan tidak menghadapi konsekuensi dari tindakannya, itu berbicara tentang pengabaiannya sepenuhnya tidak hanya atas kerusakan yang dia timbulkan, tetapi juga terhadap sistem peradilan kita," kata Tamlin Bolton, seorang pengacara firma hukum Switalskis, yang mewakili keluarga tujuh korban.
Menteri Kehakiman Inggris, Alex Chalk, menganggap Letby telah mengambil pendekatan pengecut dengan menolak hadir di pengadilan. Chalk mengatakan, para menteri sedang berusaha untuk mengubah undang-undang agar pelaku kejahatan berat dapat menghadiri persidangan.