IDN Times/Febriyanti Revitasari
Sementara perayaan malam pergantian tahun di benua Eropa, umumnya dilakukan pembatasan jam malam. Sehingga warga lebih banyak di rumah.
Seperti di Denmark warga merayakannya dengan tradisi memecahkan piring ke tembok atau pintu. Tradisi ini tetap bisa digelar meski pandemik, karena bisa dilakukan di rumah masing-masing.
Pecahan kaca dan piring itu diyakini bisa membawa keberuntungan dan biasanya pemilik rumah menyediakan piring yang sudah tidak digunakan lagi.
Di Spanyol, juga perayaan malam tahun baru yang unik, yakni mengonsumsi 12 anggur, masih bisa tetap dilakukan bersama keluarga di tengah pandemik.
Warga percaya mengonsumsi anggur bisa menangkal hal-hal buruk. Tradisi yang disebut “Las doce uvas de la buena suerte” ini dilakukan 12 detik sebelum memasuki pukul 00.00.
Sedangkan di Inggris, Wakil kota London Saqid Khan memilih merayakan malam tahun baru dengan menampilkan tayangan tayangan keindahan Kota London secara daring kepada warganya melalui siaran televisi.
"Kami tidak boleh kehilangan kesempatan itu, karena malam Tahun Baru hal yang sangat ditunggu seluruh dunia untuk melihat betapa indahnya kota kami. Terutama selama resesi, kami perlu terus berinvestasi di kota kami dan kepada orang-orang yang datang ke London," katanya.