ilustrasi kendaraan militer (Twitter.com/Defence of Ukraine)
Ukraina adalah bekas pecahan Uni Soviet. Ukraina meraih kemerdekaan pada tahun 1991. Selama dikuasai Soviet, di wilayah Ukraina banyak dibangun pusat produksi hasil pertanian, industri militer dan pertahanan, serta riset pengembangan dan pembuatan bom nuklir.
Setelah Ukraina merdeka, mereka masih memiliki warisan tersebut. Ukraina dapat dibilang memiliki kemampuan ekonomi yang paling stabil dibandingkan dengan negara pecahan Soviet lainnya.
Tapi selama tiga dekade setelah pisah dari Soviet, ada banyak masalah internal. Pemerintah Ukraina tidak banyak mengalokasikan anggaran untuk pertahanan militer. Selain itu, pemerintahan pasca-Soviet di Ukraina masih diliputi masalah korupsi yang akut, nepotisme dan beberapa masalah lain.
Ketika guncangan politik terjadi pada tahun 2014 dan Rusia mencaplok Krimea, perbandingan kekuatan militer dua negara itu sangat jauh berbeda.
Meski Kiev setidaknya memiliki catatan kekuatan militer yang lumayan baik di atas kertas, tapi Moskow memiliki sekitar empat kali lebih banyak pasukan aktif, dua kali lebih banyak tank, enam kali lebih banyak pesawat tempur serta 10 kali lebih banyak kapal perang.
Merujuk data IISS (The International Institute for Strategic Studies) yang dikutip BBC, gambaran permukaan perbandingan kekuatan militer Ukraina-Rusia adalah sebagai berikut:
Rusia memiliki personel militer aktif 845.000 pasukan sedangkan Ukraina hanya memiliki 129.950 pasukan. Jumlah tank Rusia sebanyak 2.500 dan tank Ukraina sebanyak 1.110.
Untuk kekuatan langit, Rusia memiliki 1.389 jet tempur serang dan Ukraina hanya memiliki 221 jet tempur. Di lautan, Rusia memiliki 171 kapal perang dan Ukraina hanya memiliki 17 kapal perang.
Pada tahun 2014 itu, pada akhirnya wilayah Krimea yang ada di selatan Ukraina berhasil dicaplok Rusia. Itu adalah peristiwa aneksasi terbesar setelah Perang Dunia Kedua. Kemampuan militer Ukraina yang tidak sebanding itu, juga harus melawan kelompok pasukan separatis yang ada di bagian timur negaranya.