Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Presiden Afganistan Ashraf Ghani tiba di Mazar-i-Sharif untuk memeriksa situasi keamanan utara provinsi, Afganistan, Rabu (11/8/2021). ANTARA FOTO/Afghan presidential palace/Handout via REUTERS.

Jakarta, IDN Times - Pelarian Presiden Afghanistan, Ashraf Ghani, ke Uni Emirat Arab pada 15 Agustus 2021 menjadi pukulan terakhir yang meruntuhkan Negara Republik Islam Afghanistan. Larinya pemimpin negara itu secara tidak langsung menyerahkan kekuasaan dan wilayah kepada Taliban. 

Namun, sebelum Presiden Ghani melarikan diri, Reuters secara ekslusif mendapatkan transkrip terkait perbincangaan antara Biden dan Ghani melalui saluran telepon pada 23 Juli 2021. 

Berikut adalah beberapa informasi penting dari perbincangan antar keduanya. 

1. Biden pastikan bantuan serangan udara untuk militer Afghanistan

Presiden Amerika Serikat dari Demokrat Joe Biden melambaikan tangan kepada wartawan sebelum masuk ke pesawat kampanye menjelang perjalanan menuju North Carolina, di Bandara Newscastle di Newcastle, Delaware, Amerika Serikat, Minggu (18/10/2020) (ANTARA FOTO/REUTERS/Tom Brenner)

Pasukan Afghanistan yang terdesak di minggu-minggu terakhirnya ternyata mendapat jaminan bantuan serangan udara dari militer Amerika Serikat menurut pernyataan Biden.

"Kami akan terus menyediakan dukungan serangan udara, jika kami mengetahui apa rencananya," ujar Presiden AS Joe Biden kepada Ashraf Ghani. 

Beberapa hari sebelum perbincangan antara Biden dan Ghani, militer AS dilaporkan telah melaksanakan serangan udara guna mendukung operasi militer Afghanistan. Tetapi, serangan tersebut mendapat protes keras dari Taliban karena dianggap melanggar kesepakatan damai AS-Taliban.

2. Presiden Afghanistan tuduh Pakistan dukung Taliban

Editorial Team

Tonton lebih seru di