Kondisi Kota Beirut usai ledakan besar. (instagram.com/arabsphere_)
Menanggapi mundurnya PM Saad Hariri pada Kamis (15/07/2021), sejumlah pendemo melakukan aksi blokir jalan di Beirut terutama pada area yang didominasi masyarakat Muslim Sunni. Kemudian petugas keamanan diterjunkan ke lokasi dan diketahui melakukan tembakan untuk membubarkan pemrotes setelah dihujani misil dan mengakibatkan satu petugas terluka, dilansir dari Reuters.
Di sisi lain, kebuntuan politik tentu akan memperburuk krisis ekonomi setelah sebelumnya negara Timur Tengah tersebut sudah dihantui buruknya manajemen dan tingginya kasus korupsi. Bahkan mata uang pon Lebanon mengalami kejatuhan terburuk selama 30 tahun terakhir dan kehilangan 90 persen nilainya sejak 2019 lalu.
Bahkan seminggu lalu, dua pembangkit listrik di Lebanon telah kehabisan bahan bakar dan membuat sebagian penduduk tidak mendapat akses air dan listrik. Lebanon selama ini tengah berjuang untuk mengamankan keuangannya demi memenuhi suplai pembangkit listrik pada tahun 2021, dikutip dari RT.