Jakarta, IDN Times - Warga Myanmar memperingati dua tahun kudeta militer dengan melakukan silent strikes pada Rabu (1/2/2023). Aksi itu dilakukan dengan meminta orang-orang agar tidak keluar rumah, membiarkan jalan-jalan kosong, dan menutup bisnis mereka selama beberapa jam.
Beberapa foto yang diunggah media lokal menunjukkan suasana jalan di penjuru kota yang terpantau sepi. Selain itu, indikator lalu lintas Google Maps di Yangon dan Mandalay juga berubah menjadi hijau.
Mengutip The Guardian, aksi itu diserukan sebagai bentuk solidaritas untuk menentang rezim junta yang berkuasa. Mereka juga mengatakan, saat ini aksi protes di daerah perkotaan tidak aman untuk dilakukan karena ancaman militer.
