Seorang pekerja membersihkan Rialto Bridge dengan cairan desinfektan sebagai upaya pencegahan penyebaran virus corona (COVID-19) di Venesia, Italia, Jumat (13/3/2020) (ANTARA FOTO/REUTERS/Manuel Silvestri)
Italia yang menjadi negara yang paling parah terdampak wabah virus corona di dunia, hingga saat ini telah melaporkan sebanyak 80.539 kasus, serta sebanyak 8.215 orang warganya yang dilaporkan telah meninggal dunia.
Meski pun begitu, dalam empat hari terakhir, tren penambahan kasus kematian akibat virus corona di Italia dikatakan telah menurun.
Pada Rabu (25/3) kemarin, Badan Perlindungan Sipil Italia mencatat adanya 3.491 kasus virus corona baru, yang telah menurun dari 3.612 kasus yang dicatat sebelumnya pada hari Selasa (24/3) lalu.
Namun, hal tersebut justru menimbulkan kekhawatiran akan wilayah di bagian selatan Italia. Bagian Selatan Italia dikhawatirkan akan menjadi wilayah yang akan terkena peningkatan jumlah kasus virus corona selanjutnya.
Beberapa daerah yang berada di Selatan Italia seperti Campania di sekitar Naples dan Roma, memiliki sistem kesehatan yang tidak lengkap dibandingkan di wilayah utara. Sejauh ini telah dilaporkan adanya 74 jumlah kasus kematian di Campania dan 95 di Roma.
Seperti yang dilansir dari BBC, Kamis (27/3), dalam sebuah surat terbuka kepada Perdana Menteri Giuseppe Conte, Presiden wilayah Campania Vincenzo De Luca, mengatakan bahwa pemerintah pusat tidak dapat menyediakan ventilator dan peralatan kesehatan lain dengan cukup untuk digunakan dalam menangani pasien virus corona.