Kanselir Jerman Olaf Scholz (Twitter.com/Olaf Scholz)
Pemerintahan Scholz juga didesak untuk melakukan percepatan dalam pengiriman senjata-senjata itu, guna membantu pasukan Ukraina bertahan dari gempuran angkatan bersenjata Rusia.
Sejauh ini, Jerman sangat hati-hati dalam mengirim senjata mematikan ke daerah konflik. Bahkan sebelum perang Rusia-Ukraina, Jerman memiliki aturan yang tidak memperbolehkan senjata buatannya dikirim ke wilayah konflik, meski senjata itu dimiliki pihak ketiga.
Tapi aturan itu berubah karena invasi Rusia yang menghancurkan Ukraina. Jerman pada akhirnya mengirim senjata pertahanan ke Kiev, seiring desakan Uni Eropa.
Namun, bantuan dari Jerman itu dirasa masih belum cukup, dan Scholz didesak untuk memberi izin pengiriman senjata berat.