Potret Perpustakaan Umum New York. (Unsplash.com/Antoinette Plessis)
Perubahan kebijakan NYPL disambut baik Wali Kota New York, Bill de Blasio. Dia mengatakan, tanpa denda warga New York akan lebih banyak mengakses layanan perpustakaan.
Penghapusan denda ini membuat sekitar 400 ribu akun yang telah melewati batas pengembalian buku tidak perlu membayar denda. Menurut NYPL, cabang perpustakaan yang kartu keanggotaannya paling banyak diblokir berada di wilayah berpenghasilan rendah, dengan 30 persen kartu yang diblokir milik orang berusia di bawah 17 tahun.
Melansir dari BBC, biaya denda pengembalian buku baru ditiadakan pada tahun lalu karena adanya wabah virus corona. Dalam aturan sebelumnya, kartu anggota akan diblokir dan akses ke perpustakaan dihentikan jika anggota memiliki denda lebih dari 15 dolar AS (sekitar Rp213 ribu). Pada 2019, total biaya denda yang diterima NYPL lebih dari 3 juta dolar AS (sekitar Rp42,7 miliar).
NYPL menyambut kembali pembaca setelah pembatasan virus corona dilonggarkan akan menerapkan program khusus, yang mendorong orang untuk mampir, mengembalikan materi atau menghubungkan kembali orang dengan perpustakaan lokal mereka. Program tersebut akan berlangsung seminggu, yang dimulai pada 18 Oktober.