Seoul, IDN Times – Sebagai salah satu negara dengan kekuatan ekonomi terbesar ke empat di Asia, yakni Korea Selatan (Korsel), negara tersebut memiliki masalah fatal yaitu tingkat populasi yang bergerak lambat. Korsel memiliki masalah yang hampir serupa dengan negara tetangganya, Jepang.
Upaya Korsel untuk mengatasi krisis perkembangan populasi tersebut sudah dilakukan selama bertahun-tahun, namun tingkat kesuburan negara Ginseng itu terus menurun dari tahun ke tahun. Menurut data dari Bank Dunia, penurunan angka kesuburan wanita di Korsel terus menurun dari mulai tahun 1960-an hingga saat ini.
Angka kesuburan wanita di Korsel pada tahun 1960 adalah 6,0 anak per wanita. Pada tahun 1990 angka kesuburan itu turun drastis menjadi 1,57 anak per wanita. Pada tahun 2018, angka kesuburan terus menurun menjadi 0,9 anak per wanita. Korsel, selama bertahun-tahun telah mengalami depopulasi.