Bendera Tiongkok. (Unsplash.com/Macau Photo Agency)
Hayashi juga diharapkan akan menuntut pembebasan warga Jepang yang telah ditahan sejak awal bulan ini di China, karena diduga terlibat kegiatan spionase. Pria itu merupakan seorang karyawan di perusahaan farmasi besar Jepang, Astellas Pharma Inc.
China berjanji untuk mengambil tindakan terhadap warga Jepang itu, karena melanggar undang-undang kriminal dan anti-spionase China.
"Insiden serupa telah terjadi dalam beberapa tahun terakhir, dan Jepang harus berbuat lebih banyak untuk mendorong warganya agar tidak terlibat dalam kegiatan semacam itu," kata Mao Ning, juru bicara Kementerian Luar Negeri China, pada Senin (27/3/2023), dikutip dari NHK News.
Beijing telah meningkatkan pengawasannya baik terhadap organisasi maupun individu asing atas nama melindungi keamanan nasional. China juga telah menahan sejumlah warga negara asing, setelah memperkenalkan undang-undang kontra-spionase pada 2014 dan undang-undang keamanan nasional pada 2015.
Tercatat sejak 2014, sebanyak 17 warga negara Jepang telah ditahan di China karena dituding terlibat kegiatan spionase. Jumlah tersebut termasuk dengan kasus terbaru karyawan Astellas.