Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Evo Morales saat disambut kerumunan di Villazon, Bolivia. twitter.com/evoespueblo/

Jakarta, IDN Times - Peru melarang Presiden Bolivia Evo Morales memasuki negaranya pada Senin (9/1/2023). Keputusan ini berkaitan dengan pernyataan Morales yang dianggap ikut campur urusan dalam negeri Peru, usai lengsernya eks Presiden Pedro Castillo. 

Peru terus dirundung krisis politik setelah pemakzulan dan penangkapan Castillo pada awal Desember 2022. Penangkapan itu mengundang reaksi dari sejumlah negara Amerika Latin yang berada di bawah pemerintahan sayap kiri, seperti Meksiko, Argentina, dan Bolivia. 

1. Morales dan delapan warga Bolivia lainnya dilarang masuk Peru

Mantan Presiden Bolivia, Evo Morales dan Presiden Argentina, Alberto Fernandez di Pintu Perbatasan La Quiaca, Jujuy, Argentina. twitter.com/evoespueblo/

Pernyataan di atas disampaikan oleh Kementerian Dalam Negeri Peru, yang menyebut bahwa sejumlah warga Bolivia terus melontarkan kritik kepada negaranya. Mereka dianggap ikut campur urusan dalam negeri Peru. 

"Telah diputuskan bahwa registrasi dan proses masuknya sembilan warga negara Bolivia di seluruh pintu perbatasan kita resmi dilarang. Larangan ini juga berlaku bagi Juan Evo Morales Ayma," papar Kemendagri Peru, dikutip Mercopress.

"Dalam beberapa bulan terakhir, warga asing dari Bolivia telah teridentifikasi masuk ke negara kita untuk melancarkan penghasutan terhadap pandangan politik tertentu. Mereka mempengaruhi legislasi migrasi kami, keamanan nasional, dan kepentingan dalam negeri Peru," tambahnya. 

2. Presiden Peru sebut Morales sering campuri urusan dalam negerinya

Editorial Team

Tonton lebih seru di