Ilustrasi pemasangan panel surya untuk hasilkan listrik ramah iklim. (Unsplash.com/Science in HD)
Perubahan iklim telah menjadi topik yang serius dalam ruang lingkup universitas-universitas di Berlin dalam beberapa tahun terakhir.
Jika saat ini yang paling santer diberitakan tentang upaya membuat kebijakan netral karbon adalah lintas pemerintah negara di dunia, di Jerman, universitas-universitasnya telah berusaha untuk menuju netral karbon di beberapa tahun mendatang.
Jadi, kebijakan ramah iklim tidak hanya akan hadir di meja makan, tetapi juga di bangunan-bangunan universitas dan di kebiasaan civitas akademika.
Melansir Berlin, dua dari universitas tersebut adalah Technische Universitat Berlin (TUB) dan Humboldt-Universitat zu Berlin (HU). TUB ingin menjadi kampus netral karbon pada tahun 2045 dan HU pada tahun 2030.
Untuk menuju tujuan tersebut, gedung-gedung di TUB akan direnovasi demi efisiensi energi. Ratusan pegawai dan pengajar juga ingin menghindari penerbangan jarak pendek untuk perjalanan bisnis.
Hans-Ulrich Heiss, Wakil Presiden TUB mengatakan "selama empat tahun terakhir, kami jelas telah mendorong isu perlindungan iklim ke permukaan," ujarnya.
Sedangkan di HU, pembangkit listrik tenaga surya telah banyak di pasang di atap-atap bangunan kampus. Martin Herrmann, seorang manajer perubahan iklim dalam program pengajaran "Studium Oecologicum" mengatakan "HU juga mendapatkan lebih dari 90 persen listriknya dari tenaga hijau."