Jakarta, IDN Times - Mantan Presiden Amerika Serikat, Barack Obama mendorong anak-anak muda di negeri Paman Sam yang lulus tahun 2020 untuk menggunakan hak suara mereka ketika pemilu nanti. Sebab, bila menyuarakan protes saja untuk mengakhiri diskriminasi dan ketidakadilan tidak akan cukup.
Aksi protes yang luas untuk menuntut keadilan bagi warga kulit hitam George Floyd sudah terjadi selama hampir dua pekan. Floyd tewas dibunuh oleh petugas kepolisian Minnesota pada (25/5) lalu. Petugas polisi bernama Derek Chauvin menindih leher Floyd dengan lututnya, sehingga ia tidak bisa bernafas.
Pernyataan itu disampaikan oleh presiden dua periode itu ketika berbicara di program YouTube khusus bagi anak muda yang lulus tahun 2020. Anak-anak muda yang lulus di tahun 2020 disebutnya sebagai lulusan yang spesial, karena dialami ketika masa pandemik COVID-19. Sehingga, mereka hanya menjalaninya secara virtual dari rumah masing-masing.
Obama menyerukan supaya anak-anak muda di AS agar ikut berperan dalam membangun demokrasi di Negeri Paman Sam. Walaupun kini sudah terlihat porak-poranda.
"Saya menyadari ada beberapa perdebatan di antara kaum muda seberapa penting untuk menggunakan hak suara ketimbang melakukan aksi protes dan turun ke jalan untuk mengakhiri tindak diskriminatif di masyarakat kita," tutur dia dan dikutip laman Bloomberg, Selasa (9/6).
"Faktanya, kita tidak bisa memilih karena kita membutuhkan keduanya," ujar Obama lagi.
Sejak pandemik COVID-19 terlihat tidak mereda di AS, mantan senator dari negara bagian Illinois itu meninggalkan kebiasannya untuk tak mengomentari gaya kepemimpinan presiden saat ini. Tetapi, dalam pembicaraan virtual dengan bekas para pejabatnya, Obama mengeluhkan cara Trump mengatasi pandemik COVID-19 yang sangat kacau.
Video pertemuan virtual Obama dengan 3.000 bekas pejabatnya itu kemudian bocor ke media Yahoo News! Kantor berita Reuters berhasil mendapat konfirmasi soal video tersebut.
Lalu, apa lagi pesan Obama bagi anak-anak muda yang lulus di tahun 2020?