Fotografer Marios Lolos memotret perjuangan Katerina Ioannidou, seorang sukarelawan perempuan pemadam kebakaran Yunani yang telah berjuang habis-habisan memadamkan api. (Twitter.com/lolosmarios)
Pemerintah Yunani telah disibukkan dengan kebakaran hutan yang menggila dalam beberapa pekan. Gelombang panas yang menerpa wilayah Eropa selatan juga mengirimkan suhu di atas 45 derajat celcius, tertinggi selama tiga puluh tahun terakhir.
Kondisi kering dan angin kencang telah memicu kebakaran meluas secara cepat. Bahkan kebakaran di Peloponnese barat, telah mengancam situs arkeologi Olimpiade yang bersejarah, tempat cikal bakal pagelaran Olimpiade yang saat ini digelar di Tokyo.
Kebakaran di Peloponnese barat, saat ini api sudah mampu dikendalikan. Namun di Evia, pulau terbesar ke dua di Yunani, api telah membesar di bagian utara dan selatan pulau.
Melansir laman The Guardian, sebanyak 17 pesawat pemadam kebakaran dan helikopter beraksi di pulau itu. Pada hari Minggu (8/8), "kami menghadapi malam yang sulit lagi, malam yang sulit lagi,” kata wakil menteri perlindungan sipil Yunani, Nikos Hardalias.
Tim penyelamat dari penjaga pantai Yunani telah mengevakuasi lebih dari 2.000 penduduk, termasuk di antaranya sebanyak 349 warga dari hutan lebat pulau Evia yang kini terancam hangus menjadi arang dan abu pada Minggu pagi.
Pada malam harinya, tim penyelamat kembali mengevakuasi 23 orang lagi ketika penjaga pantai sedang berpatroli. Penjaga pantai Yunani mengatakan tiga kapal patroli, empat kapal angkatan laut, satu feri, dua kapal wisata ditambah kapal nelayan dan kapal pribadi siap untuk mengevakuasi lebih banyak orang dari desa-desa di pulau Evia tersebut.