Penyelidikan penyebab Gender Reveal Fire yang memakan waktu hampir satu tahun telah membuat banyak orang yang terdampak merasakan frustrasi.
Melansir laman Vice, jaksa penuntut Jason Anderson dalam pernyataan konferensi pers mengatakan "Anda jelas berurusan dengan nyawa yang hilang, Anda berurusan dengan nyawa yang terluka, dan Anda berurusan dengan tempat tinggal orang-orang yang terbakar dan tanah mereka yang terbakar. Itu tidak hanya mencakup banyak emosi tetapi juga kerusakan—baik secara finansial maupun psikologis.”
Pasangan yang mengadakan pesta gender reveal dan menyebabkan kebakaran tersebut akan menghadapi tuduhan 30 kejahatan, termasuk pembunuhan tidak disengaja atas kematian Charles Morton yang berusia 39 tahun.
Menurut pejabat daerah selama konferensi pers pada Selasa (20/7), tuduhan lain kepada pasangan tersebut termasuk tiga dakwaan kejahatan karena secara sembrono menyebabkan kebakaran dengan cedera tubuh yang parah, empat dakwaan kejahatan karena menyebabkan kebakaran pada bangunan yang dihuni, dan 22 dakwaan pelanggaran ringan karena secara ceroboh menyebabkan kebakaran pada properti orang lain.
Selama ini, kebakaran hutan yang disebabkan oleh manusia dinilai jauh lebih destruktif dibandingkan dengan kebakaran yang disebabkan oleh alam, misalnya oleh sambaran petir.
Tess Joosse yang menulis untuk Sciencemag mengutip komentar Stijn Hanston, seorang ahli ekologi di Universitas of California tentang dampak kebarakan yang ditimbulkan manusia lebih ekstrim dibandingkan dengan kebakaran alami.
“Kebakaran yang disebabkan oleh manusia ini memiliki dampak yang tidak proporsional terhadap ekosistem. Dan meskipun ekosistem beradaptasi dengan api, itu tidak beradaptasi untuk 80 persen pohon mati, seperti yang kita lihat dengan beberapa kebakaran yang sangat hebat ini," Hanston menjelaskan.