Jakarta, IDN Times - Dunia berduka. Pemimpin Tertinggi Gereja Katolik sekaligus Kepala Negara Vatikan, Paus Fransiskus, meninggal dunia usai berjuang melawan penyakit yang dideritanya.
Tahun lalu, usai menyambangi Indonesia, Paus Fransiskus berkesempatan menyambangi Timor Leste. Di sana, Paus menyerukan tindakan segera soal pelecehan terhadap anak-anak.
Hal ini sehubungan dengan adanya pelecehan seksual terhadap anak-anak yang dilakukan Uskup pemenang Nobel, Carlos Ximenes Belo. Vatikan pun disebut sudah menghukum uskup ini.
“Jangan lupakan banyak anak-anak dan remaja yang martabatnya telah dilanggar. Fenomena ini terjadi di seluruh dunia,” kata Paus, dikutip dari Channel News Asia, Selasa (10/9/2024).
“Kita semua dipanggil untuk melakukan segala tindakan untuk mencegah semua bentuk pelecehan dan menjamin masa depan anak-anak yang sehat dan damai,” lanjut Paus.
Sebelumnya, kelompok advokasi di Timor Leste berharap agar Paus bisa mengangkat kasus ini. Meski demikian, Paus tidak dijadwalkan untuk bertemu dengan para korban pelecehan seksual uskup tersebut.
Pada Selasa sore, Paus menggelar misa kudus di ibu kota Dili yang dihadiri oleh sekitar 750 ribu umat Katolik. Bahkan ada 701 WNI yang rela menyeberang dari Nusa Tenggara Timur untuk menghadiri misa Paus Fransiskus.