Jakarta, IDN Times – Pemilih di sejumlah negara bagian di AS mengaku menerima telepon misterius yang disuarakan oleh mesin, yang mendesak agar mereka tidak memilih dalam pemilihan umum yang digelar Selasa, 3 November 2020. Telepon itu menyarankan warga untuk tetap di rumah saja. Alasan yang disampaikan beragam, dan menurut laporan yang masuk alasan itu palsu.
Saat tempat pemungutan suara dibuka, pada Selasa pagi Pukul 07.00 waktu setempat, puluhan juta warga AS menjalankan hak pilihnya secara langsung. Sebelum hari pemilu, diperkirakan 100 juta pemilih sudah mengirimkan suara lewat surat.
Pemilu 2020 yang juga akan memilih Presiden dan Wakil Presiden, diperkirakan diikuti oleh lebih dari 150 juta pemilih, dari sekitar 230 juta orang yang memiliki hak pilih. Jumlah ini rekor terbanyak sejak pemilu 1908 di negeri itu.