Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
potret kondisi salah satu TPS di Kuala Lumpur (Dok.pribadi/narasumber IDN Times)

Rasa bimbang sempat menghantui salah satu mahasiswa Indonesia berinisial (LD) yang tengah menempuh pendidikan di salah satu institusi di kawasan Perak, Malaysia. Kebimbangan melandanya jelang Januari 2024 ketika pendaftaran petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) dibuka.

Namun, singkat cerita, mahasiswa yang tergolong kategori Generasi Z itu memutuskan berkontribusi sebagai petugas KPPS bersama teman-temannya. LD bertugas di salah satu TPS Kuala Lumpur pada, Minggu (11/2/2024). Alih-alih dapat pengalaman berharga dan menyenangkan, LD justru menyesal. Berbagai keluhan ia dan teman-teman seperjuangan rasakan selama mengawal kesuksesan Pemilu 2024 dari Kuala Lumpur.

Mulai dari keriuhan yang ditimbulkan para pendukung paslon, para pemilih yang acuh tak acuh, hingga intimidasi yang membuat mereka tak bisa berkutik, bagaimana kisah LD menjadi seorang anggota KPPS di negeri orang?

1. Jumlah pemilih membludak sebabkan proses pencoblosan terlambat hingga 1 jam

suasana TPS di Kuala Lumpur (dok. istimewa)

Proses pencoblosan Warga Negara Indonesia (WNI) di TPS Kuala Lumpur seharusnya berlangsung mulai jam 8 pagi pada, Minggu (11/2/2024). Namun, akibat keriuhan yang terjadi prosesnya ngaret hingga 1 jam. Berdasarkan keterangan narasumber IDN Times yang enggan namanya disebut ini, indikasi keriuhan terjadi lantaran antrean masyarakat yang membludak sejak pagi hari.

Sedangkan, data yang dimiliki oleh pihak Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Malaysia tidak sinkron dengan jumlah masyarakat yang datang. Bahkan, WNI yang datang ke TPS di Kuala Lumpur bertambah 3 kali lipat dari data seharusnya.

"Antreannya tuh membludak banget. Kemungkinan karena petugas KBRI itu gak terlalu tahu data WNI yang ada di Malaysia, ya. Di datanya itu yang datang harusnya 200 ribu, tetapi kemarin yang datang bisa 600 ribu," ungkap LD saat diwawancara IDN Times pada, Kamis (15/2/2024). 

2. Munculnya pemilih tanpa identitas yang jelas

Editorial Team

Tonton lebih seru di