Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
bendera Armenia di atas menara (unsplash.com/Tigran Kharatyan)

Jakarta, IDN Times - Perdana Menteri Armenia, Nikol Pashinyan, mengatakan bahwa kebijakan negaranya yang mengandalkan Rusia untuk keamanan merupakan kesalahan. Dia menilai Moskow tidak mampu mewujudkan hal tersebut dan sedang berusaha mengurangi perannya di wilayah Armenia.

Dalam wawancara dengan surat kabar Italia La Repubblica yang diterbitkan pada Minggu (3/9/2023), Pashinyan menuding Rusia gagal menjamin keamanan Armenia dalam menghadapi konflik dengan negara tetangga Azerbaijan di wilayah Nagorno-Karabakh.

1. Pashinyan berusaha menjalin hubungan dengan negara lain di kawasan

Pashinyan berpendapat bahwa Moskow, yang memiliki perjanjian pertahanan dengan Armenia dan punya pangkalan militer di sana, dalam proses meninggalkan wilayah Kaukasus Selatan yang lebih luas.

Oleh karena itu, Yerevan berusaha untuk mendiversifikasi pengaturan keamanannya dengan menjalin hubungan yang lebih erat dengan negara lain di kawasan tersebut.

“Arsitektur keamanan Armenia 99,999 persen terkait dengan Rusia, termasuk dalam hal pengadaan senjata dan amunisi,” kata Pashinyan, dikutip dari Reuters.

“Tetapi saat ini kita melihat bahwa Rusia sendiri membutuhkan senjata, persenjataan dan amunisi (untuk perang di Ukraina). Dalam situasi ini dapat dimengerti, meskipun Rusia menginginkannya, Rusia tidak dapat memenuhi kebutuhan keamanan Armenia. Ini seharusnya menunjukkan kepada kita bahwa ketergantungan dalam urusan keamanan adalah sebuah kesalahan,” beber dia. 

2. Rusia tepis dugaan menurunkan prioritas kebijakan luar negeri karena Ukraina

Editorial Team

EditorFatimah

Tonton lebih seru di