Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ANTARA FOTO/Michael Franchi/Pool via REUTERS

Jakarta, IDN Times – Perdana Menteri (PM) Australia, Scott Morrison, mengatakan tidak menyesali keputusan soal pembatalan pembelian kapal selam dari Prancis. Menurut Morrison, keputusan itu diambil setelah mempertimbangkan kepentingan nasional Australia.

Hubungan Paris dengan Canberra berada dalam titik terendah, setelah Prancis menarik duta besarnya untuk Australia. Prancis marah karena Negeri Kanguru tiba-tiba membatalkan pemesanan kapal selam bertenaga diesel dengan nilai kontrak 40 miliar dolar AS (sekitar Rp570 triliun), yang tercatat sebagai belanja pertahanan terbesar sepanjang sejarah Australia.

“Saya tidak menyesali keputusan untuk mengutamakan kepentingan nasional Australia. Tidak akan pernah,” kata Morrison pada Minggu (19/9/2021), dikutip dari The Straits Times.

1. Pembatalan pembelian kapal selam didasarkan kepentingan nasional Australia

(Perdana Menteri baru Australia, Scott Morrison) AFP PHOTO

Kemarahan Prancis merupakan buntut dari terbentuknya Pakta Aukus, yaitu kerja sama Amerika Serikat (AS)-Australia-Inggris untuk menjaga stabilitas di kawasan Indo-Pasifik dari agresivitas China. Pakta itu memungkinkan AS membuat kapal selam bertenaga nuklir untuk Australia.

Morrison mengaku memahami kekecewaan dan kemarahan Prancis, namun dia juga mengingatkan keputusan itu bukan sesuatu yang dibuat dalam semalam. Beberapa bulan lalu, sambung Morrison, Australia sempat menyinggung soal kapasitas kapal selam yang masih menggunakan tenaga konvensional.

“Saya pikir, mereka (Prancis) memiliki banyak alasan untuk memahami kekhawatiran tentang kapal selam kelas serang tidak akan memenuhi kepentingan strategis kami. Kami sampaikan bahwa kami membuat keputusan berdasarkan kepentingan nasional strategis kami,” ujar dia.

2. Australia tidak mau mengungkap nilai kontrak dalam Pakta Aukus

Editorial Team

Tonton lebih seru di