Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Perdana Menteri Georgia, Irakli Kobakhidze.(twitter.com/PM_Kobakhidze)

Jakarta, IDN Times - Perdana Menteri (PM) Georgia Irakli Kobakhidze, pada Senin (22/7/2024), mengklaim Donald Trump mampu mengakhiri perang di Ukraina. Ia pun menyebut hubungan bilateral Amerika Serikat (AS)-Georgia juga akan membaik. 

Dalam beberapa bulan terakhir, hubungan Washington-Tbilisi memanas setelah peresmian Undang-Undang (UU) anti-agen asing di Georgia. Bahkan, AS secara sepihak menangguhkan latihan militer gabungan dengan Georgia yang seharusnya digelar pada bulan ini. 

1. Klaim Trump mampu redakan tensi di Kaukasus Selatan

Mantan Presiden AS, Donald Trump. (facebook.com/DonaldTrump)

Kobakhidze mengatakan, kemenangan Trump dalam pilpres AS pada November mendatang akan mengakhiri tensi di kawasan Kaukasus Selatan dan Laut Hitam. Namun, ia menekankan tidak akan mencampuri urusan dalam negeri AS. 

"Tentu saja, kami tidak bisa mengintervensi pemilu, terutama pilpres di negara sebesar Amerika Serikat (AS). Ini bukan urusan kami. Namun, satu hal yang dapat saya katakan adalah jika Trump menang, perang di Ukraina akan berakhir dan kawasan kami akan kembali tenang," tuturnya, dikutip Agenda.

"Jika ada kedamaian di kawasan, sikap terhadap Georgia akan berubah. Ini satu-satunya yang dapat saya ucapkan. Pilihan ada di tangan rakyat AS. Mereka harus memilih siapa Presiden AS ke depannya," tambahnya. 

2. AS sebut rakyat Georgia harus menentukan masa depan negaranya

Editorial Team

EditorRama

Tonton lebih seru di