Kondisi politik di Haiti tidak stabil dalam beberapa tahun terakhir. Pada Juli 2021, Presiden Jovenel Moise dibunuh oleh sekelompok bersenjata. Insiden ini membuat Haiti hingga kini belum memiliki presiden.
Sementara, Ariel Henry yang sebelumnya memimpin sebagai PM memutuskan mengundurkan diri pada Maret lalu. Dia mundur setelah gagal memasuki kembali wilayah Haiti menyusul kunjungannya ke luar negeri untuk mencari dukungan keamanan dari Kenya.
Untuk mengisi kekosongan kepemimpinan, Dewan Transisi Haiti lalu menunjuk Garry Conille sebagai PM sementara pada 29 Mei lalu. Dewan ini dibentuk pasca pembunuhan Presiden Moise dengan tugas utama mempersiapkan pemilihan umum guna memilih pemimpin definitif.
Conille diberi mandat untuk memulihkan stabilitas di Haiti dan merebut kendali dari para geng kriminal yang menguasai banyak wilayah. Melansir dari Deutsche Welle, Haiti akan menggelar pemilu sebelum 7 Februari 2026, sesuai batas waktu yang diatur dalam konstitusi.