Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson, saat mengumumkan kebijakan lockdown nasional ketiga pada 5 Januari 2020. (Facebook.com/Boris Johnson)

Jakarta, IDN Times - Perdana Menteri Inggris Boris Johnson resmi mengumumkan pengunduran diri dari jabatannya, Kamis (7/7/2022). Keputusannya ini diumumkan  setelah pengunduran diri massal dilakukan oleh menteri dan pejabat kabinetnya.

Johnson didesak mundur setelah hampir 50 menteri dan pejabatnya mengundurkan diri dari kabinet. Mereka mengaku sudah tidak percaya dengan pemerintahan Johnson.

Pengunduran diri dimulai dari mundurnya Menteri Keuangan Inggris Rishi Sunak dan Menteri Kesehatan Inggris Sajid Javid.

1. Konservatif ingin adanya PM baru

Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson, saat berbicara dengan Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen melalui sambungan telepon pada 8 Desember 2020. (Facebook.com/Boris Johnson)

Johnson mengumumkan pengunduran diri dari Downing Street pada hari ini. Dia setuju dengan adanya keinginan Konservatif memiliki PM baru.

"Sudah jelas sekarang, keinginan anggota parlemen Konservatif harus ada Perdana Menteri baru dan saya setuju. Proses pemilihan pemimpin baru akan dimulai sekarang. Terima kasih atas mandat luar biasa ini," kata Johnson, dikutip dari Guardian, Kamis (7/7/2022).

2. Bangga Inggris bisa melewati pandemik

Editorial Team

Tonton lebih seru di