Kementerian Luar Negeri China menanggapi kritik Johnson. China mengatakan bahwa Inggris perlu menjauhkan diri dari segala urusan Hong Kong. Beijing juga menyebut pola pikir Johnson seperti pemimpin Inggris era kolonial.
Dia juga mengatakan, pernyataan Inggris yang mengatasnamakan hak asasi manusia hanyalah omong kosong dan mencoreng nama baik Hong Kong.
"Hong Kong adalah Hong Kong-China, dan tidak ada kekuatan eksternal yang memiliki hak untuk campur tangan. Inggris tidak memiliki hak kedaulatan, pemerintahan, atau pengawasan atas Hong Kong pascaserah terima, dan apa yang disebut komitmen tidak ada sama sekali," kata Juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Zhao Lijian.
Menanggapi undang-undang keamanan nasional buatan China, Inggris kemudian menginisiasi program imigrasi khusus. Johnson mengatakan, sudah ada 120 ribu warga Hong Kong yang memanfaatkan program itu.
“Kami tidak menyerah pada Hong Kong. 25 lima tahun yang lalu, kami membuat janji untuk wilayah dan rakyatnya, dan kami bermaksud untuk menepatinya," kata Johnson.
Dia menambahkan, “(Inggris) melakukan semua yang kami bisa untuk menahan China pada komitmennya, sehingga Hong Kong sekali lagi dijalankan oleh rakyat Hong Kong, untuk rakyat Hong Kong."