Perdana Menteri (PM) Jepang, Shigeru Ishiba (kiri), dan PM China Li Qiang di sela-sela KTT ASEAN di Vientiane, Laos (10/10/2024). (dok. Laman resmi kantor Perdana Menteri Jepang/japan.kantei.go.jp)
Pada 10 Oktober 2024, Ishiba bertemu dengan PM China Li Qiang untuk pertama kalinya selama debut diplomatiknya sebagai pemimpin Jepang di sela-sela KTT ASEAN di Vientiane, Laos.
Dalam pembicaraan itu, keduanya menegaskan bahwa Tokyo dan Beijing terus berbagi arah yang luas untuk secara komprehensif mempromosikan 'Hubungan yang Saling Menguntungkan Berdasarkan Kepentingan Strategis Bersama' dan membangun 'Hubungan Jepang-China yang Konstruktif dan Stabil'. Ishiba-Li juga menegaskan untuk mempertahankan komunikasi berlapis antara Jepang dan China di semua tingkatan, termasuk di tingkat KTT dengan tujuan untuk mewujudkan hasil yang konkret, dilansir laman resmi Kantor PM Jepang.
Hubungan bilateral kedua negara telah renggang akibat sejarah masa perang dan wilayah, di mana China terus mengirim kapal patroli ke perairan dekat Kepulauan Senkaku di Laut China Timur. Pulau-pulau tak berpenghuni tersebut dikelola oleh Tokyo, namun diklaim oleh Beijing.