Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida dan Dubes AS untuk Jepang Rahm Emanuel saat mengunjungi Museum Peringatan Perdamaian Hiroshima (26/3/2022). (twitter.com/USAmbJapan)
Selama Perang Dunia II, negara kita (AS-Jepang) adalah musuh di medan perang. Melalui kerja keras dan kerja sama, kami menjadi sekutu dan sahabat terbaik, berdiri berdampingan dalam membela kebebasan dan cita-cita bersama saat kami menghadapi penindasan, kata Emanuel dalam sebuah pernyataan yang mempromosikan perdamaian dan mencegah penyebaran senjata nuklir.
Hari ini, kita hidup di masa yang belum pernah terjadi sebelumnya ketika Rusia mengancam penggunaan senjata nuklir, sesuatu yang dulunya tidak terpikirkan, bahkan tak terucapkan, kata pernyataan tersebut.
Emanuel berharap sejarah Hiroshima mengajarkan dunia bahwa tidak ada negara mana pun yang boleh membuat ancaman seperti itu.
Seperti yang diketahui, Jepang pernah dijatuhi bom atom pada 6 dan 9 Agustus 1945 di kota Hiroshima dan Nagasaki. Setelah pengeboman yang dilakukan oleh AS tersebut, Jepang menyerah dan menandai berakhirnya Perang Dunia II.