Jakarta, IDN Times - Perdana Menteri Lebanon, Hassan Diab, menilai ledakan hebat yang terjadi pada Selasa, 4 Agustus 2020 di Beirut sebagai bencana nasional yang besar. Ia juga menyebut penyebab terjadinya ledakan yakni amonium nitrat yang tersimpan di gudang dekat pelabuhan sejak 2014 lalu.
Jumlahnya, kata Hassan, tidak tanggung-tanggung yakni mencapai 2.750 ton. Zat itu digunakan untuk beragam kepentingan. Namun, amonium nitrat pada umumnya digunakan untuk pupuk dan alat peledak.
"Saya tidak akan tenang hingga kami menahan siapa pun yang bertanggung jawab dan menghukum mereka dengan beragam hukuman yang berat," ungkap PM Diab seperti dikutip dari laman Bloomberg pada Selasa (4/8/2020) kemarin.
Menurut Diab, tidak bisa diterima dengan akal sehat, bila ribuan ton amonium nitrat disimpan di dalam wadah di sebuah gudang selama bertahun-tahun.
"Ini benar-benar melanggar aturan," katanya lagi dalam pertemuan Dewan Pertahanan Tinggi semalam.